Red Bull Belum Sempurna Jelang Seri Pembuka

VIVAnews - Memborong dua gelar juara dunia pembalap dan konstruktor musim lalu,  tidak menjamin persiapan Red Bull Racing musim ini berjalan mulus 100 persen. Faktanya, tim asal Austria itu masih harus berkutat dengan berbagai aspek teknis maupun non-teknis jelang seri pembuka GP Australia yang sudah di depan mata.

Jika ingin mempertahankan gelar, suka atau tidak, Red Bull harus membaca dan mengantisipasi persaingan dengan cepat musim 2012. Maklum, panggung Sirkus Formula One musim ini diprediksi bakal lebih sengit dan kompleks.

Pesaing Tim Banteng Merah, seperti McLaren dan Ferrari mulai memperlihatkan tajinya. Ini terlihat dalam sesi tes pra-musim di Barcelona, di mana pembalap andalan mereka, Sebastian Vettel tidak selalu mendominasi. Rintangan tidak hanya datang dari kedua tim tersebut. Kebangkitan Lotus pun harus mereka waspadai.

Evaluasi menyeluruh langsung dilakukan tim untuk menyempurnakan konsep dan desain RB8. Area coke-bottle (bagian belakang mobil) menjadi fokus perhatian seluruh awak tim, selain sayap depan dan bagian bawah mobil yang memerlukan perhatian serius.

Titik perhatian Red Bull ternyata tidak sampai di situ. Divisi aerodinamika pimpinan Adrian Newey harus putar otak meningkatkan downforce berangkat dari keputusan FIA menghapus inovasi blown-diffuser yang musim kemarin menjadi 'senjata andalan' mereka. 

Upaya mereka melahirkan mobil yang kompetitif semakin kompleks. Mereka dituntut memperbaiki kinerja Kinetic Energy Recovery System (KERS) yang kerap bermasalah. Kendati tidak begitu krusial, perangkat ini memegang peranan penting bagi dua pembalap mereka meraih podium teratas di setiap seri.

Umpan baliknya kerja keras Red Bull memang baru bisa terlihat, minimal setelah seri pertama di GP Australia dimulai. Berkaca dari situasi ini, pembalap veteran Red Bull, Mark Webber sempat diliputi keraguan akan hasil akhir yang bakal didapat timnya di seri perdana nanti yang berlangsung di sirkuit Albert Park, Minggu, 18 Maret 2012.

"Kami sangat cemas saat menginjakkan kaki di Melbourne. Mencermati semua hasil kerja kami, saya pikir, tim telah melakukan pekerjaan fenomenal. Kami harus melihat, apakah itu semua cukup," kata Webber beberapa waktu lalu.

Bukan tanpa sebab, bila Webber sedikit gentar mencermati performa kompetitif yang ditunjukkan para pesaing Red Bull, seperti McLaren, Mercedes GP, Ferrari dan Lotus. "Ada beberapa tim luar biasa yang memacu mobilnya dengan sangat cepat. Sejauh ini, kami sangat senang. Tapi kondisi ini berubah dengan cepat karena F1 memang seperti itu," sambungnya.

Walau RB8 belum menunjukkan tingkat seperti yang diharapkan, ujung tombak Red Bull, Sebastian Vettel menyampaikan perbaikan mobil terus memperlihatkan grafik meningkat pesat. 

"Semoga saja, kami dapat membuat langkah kecil ke depan. Saya pikir, semua orang lain melakukan hal serupa. Tapi tentu, agak sulit bagi Anda untuk menilai, seberapa cepat atah lambat-kah Anda, karena semua orang masih mencari komposisi  semua komposisi yang tepat," urai Vettel beberapa waktu lalu. (sj)